Batik tidak hanya kaya akan filosofi. batik juga kaya akan pennghitungan matematika. tampaknya nenek moyang kita telah meninggalkan jejak matematika fractal pada kain batik Indonesia. adalah M Lukman, Yun Hariadi alumnus ITB, dan Nancy Margried alumnus UNPAD bandung membentuk pixel people project unutk melakukan penelitian.
arti kata “fractal” ialah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari teknik perulangan. batik fractal ialah proyek awal pixel project. Nancy mengungkapkan ide munculnya batik fractal saat ia bersama Yun dan Luki (Lukman) membicarakan objek yang unik untuk dijadikan desain. Luki yang menjadi desainer senang menggambar objek unik. ia sering menggambar robot atau tokoh komik dengan teori matematika fractal. pada suatu ketika Nancy, meminta agar Luki menggambar objek yang lebih organik seperti tumbuhan. Luki melukiskan gambar organic, yang kemudian tampak seperti batik.
Yun yang ahli matematika sepakat untuk meniliti kemungkinan batik-batik di Indonesia memiliki unsur matematika. dari situ, mereka mulai mengumpulkan beragam motif batik untuk dianalisis dari sudut pandang matematika. sebanyak 300 motif batik dianalisis. meraka juga berkonsultasi dengan Achmad Haldani yang terkenal sebagai ahli batik tradisional di fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
“ternyata dari hasil penelitian itu setiap batik tradisional memiliki unsur matematika. ketika diaplikasikan ke komputer dengan menggunakan rumusan matematika fractal, terdapat kesamaan , “kata Nancy kepada Media Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu.
dengan rumus matematika fractal itulah batik–batik tradisional itu bisa dikembangkan dan di modifikasi. mereka kemudian menyebut batik hasil modifikasi itu sebagai motif batik fractal . sekitar 300 batik yang tersebar di Indonesia telah diteliti lalu didesain ulang lewat computer dengan menggunakan peranti lunak open source khusus, yaitu J-Batik.
hasil riset komprehensif yang dikembangkan lewat analisis fractal , menurut luki ,bisa menjadi pembuktian sahih bahwa akar batik memang berasal dari Indonesia . “pembuktian batik itu benar bahwa batik bukan dari Negara lain , tapi dari Indonesia . dengan riset itu pula bisa mebantu prediksi terhadap perkembangan motif batik Indonesia di masa depan “ jelas luki . inovasi yang terbilang sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia itu sangat mengembirakan . apalagi desain pertama meraka bisa di pamerkan dalam ajang konferensi internasional seni generative di Milan, italia, akhir 2007 lalu. “dan kami satu-satumya yang menampilkan warisan tradisional dalam pameran itu. responsnya pun sangat bagus.